Selasa, 08 Oktober 2013

Konsep IBD dalam Kesusastraan



A. Pendekatan Kesusastraan

   Ilmu Budaya Dasar yang semula dinamakan Basic Humanities dari kata Humanities yang berasal dari bahasa latin yaitu, manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities, orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya, dan lebih halus. Jadi the humanities berkaitan dengan masalah nilai. Hal ini tentunya sangat baik jika kita pelajari, karna kita akan mendapatkan ciri dari manusia yang baik dalam bermasyarakat. Istilah Humanities berkaitan dengan cabang-cabang ilmu lainnya seperti filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dsb. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan.

   Contohnya saja dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu bangsa yang bermartabat.


B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

   Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

Prosa lama meliputi :
-        Dongeng : Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
-        Hikayat : Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
-        Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul

Prosa baru Meliputi :
-        Kisah: Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
-        Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung
-        pada tujuannya,
-        Novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
-        Biografi: Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
-        Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya.


 C. Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi

  Prosa fiksi dalah prosa yang mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, nilai-nilai prosa fiksi antara lain:

1.      Memberikan wawasan
2.      Memberikan inforrmasi
3.      Memberikan kesenangan
4.      Memberikan warisan budaya


D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

   Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1.      Figura bahasa
2.      Kata-kata yang bermakna ganda.
3.      Kata-kata berjiwa.
4.      Kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Alasan - alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut :

1.      Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.      Puisi dan keinsyafan sosial


Sumber :


nugroho, widyo, achmad muchji (1996) Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: penerbit Universitas Gunadarma

E. Contoh Kasus

HUJAN
Hujan menggenang .. rintiknya lembut  
Suasana menjadi merindu
ada ingin untuk memeluk tiap tetesannya!
Akankah ada suatu nanti?
sesosok makhluk indah yang akan menemani menikmati tiap tetes menyentuh tubuh yang terasa begitu sejuk
Adakah penggantinya?
Dalam pikiran semua terputar
jelas dan menyayat!
terekam dia sosok yang membawaku dalam senyum kenikmatan tetesan hujan
entah masih teringat atau terlupa
kebersamaan yang terukir itu bersamaku
Kini.. entah
Tak tahu aku, masihkah sesekali terputar dalam benaknya?
Entah.. hujan mengingatkannya kah pada ku?
Namun,
hujan ini tetap alarmku pada putaran film kisah nyataku dan dia..
Terimakasih telah membawa senyumku pada hujan ini, di masa lalu


F. Tanggapan
Pada contoh puisi di atas, menggambarkan suasana hening dengan suara rintik. Diceritakan bahwa sang penulis sedang menikmati suasana tersebut dan kembali teringat pada seorang pada masa lalunya. Kemudian penulis menceritakan pada satu kejadian dimana penulis dan masalalunya sedang menikmati tiap rintik hujan. Namun, penulis enggan untuk tetap berada dalam keadaan saat ia teringat pada kenangan yang ia miliki. Penulis merasa penasaran akan adanya seorang yang mampu membuatnya tersenyum kembali. Namun penulis tetap merasa bahagia dan berterimakasih akan kehadiran seseorang itu di masa lalunya. Dari cerita yang ada dalam setiap baitnya, menggambarkan bahwa puisi tersebut bertema tentang percintaan. Puisi tersebut tidak menerangkan latar tempat secara tersirat atau tersurat. Dari cerita yang tergambar, jelas bahwa alurnya menganut alur flash back. Dalam setiap kalimatnya penulis menggunakan berbagai majas. Biasanya puisi jenis ini merupakan puisi yang berkembang di kalangan muda.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar