Asal mula muncul kesehatan mental sebenarnya sejalan
dengan perkembangan manusia. Bahkan semenjak peradaban nenek moyang homo sapien
muncul, gangguan mental sudah terjadi. Hal ini mungkin disebabkan oleh alam,
lingkungan maupun kepercayaan terhadap roh-roh jahat yang menimbulkan rasa
cemas dan putus asa. Sehingga muncul ide untuk menyembuhkan gangguan kesehatan
mental tadi dengan berbagai macam cara yang berkembang bahkan hingga saat ini. Usaha-usaha
yang dilakukan untuk menangani gangguan tersebut tentunya mengalami beberapa
hambatan. Hal tersebut disebabkan oleh dua faktor. Yaitu, kesadaran manusia
mengenai gangguan mental sangat terbatas dengan persepsi yang berbeda. Manusia
merasa malu, takut dan muncul rasa bersalah kepada lingkungan akan hal tersebut.
Kedua, perkembangan ilmu pengetahuan yang dirasa lambat dan tidak merata.
Sejarah
Kesehatan Mental Zaman Pra Sejarah
Sejak pada zaman ini, manusia purba sebenarnya sudah
mengalami yang disebut sebagai gangguan kesehatan baik mental maupun fisik. Bedanya
dengan zaman berikutnya adalah cara yang mereka gunakan dan pola pikir mereka
mengenai penyebab dari gangguan-gangguan yang mereka alami tadi. Mereka lebih
condong berfikir bahwa penyebab dari gangguan tersebut adalah berasal dari
roh-roh jahat, halilintar, dan mantera-mantera musuh. Penanganannya pun
berbeda, mereka menyembuhkan gangguan-gangguan kesehatan dengan cara yang unik
yakni menggosok, mengisap, membalut, menggunakan mantera, salep, sihir dan lain
lain tanpa membuang mereka dengan alasan gangguan yang dimiliki. Mereka tetap
diperlakukan secara manusiawi tanpa adanya ejekan atau cibiran, memenjara atau
tindakan lain yang kita bisa lihat pada zaman selanjutnya.
Seperti apa gangguan kesehatan mental maupun fisik
yang dialami manusia pada zaman ini? tidak ada yang bisa memastikan secara
pasti dan jelas mengenai ini. Tetapi banyak pendapat yang muncul akan hal ini.
Sebagai faktor dasarnya ialah, faktor genetik. Sehingga, dapat dikatakan bahwa
penyakit mental pada zaman ini tidak berbeda jauh dengan penyakit mental di
masa sekarang. Berawal dari rasa cemas, khawatir, dan takut akan bahaya yang
ditimbulkan oleh alam dan faktor lainnya.
Sebutan profesi psikolog dan psikiater dimasa
sekarang, mungkin sebenarnya mungkin sudah dikenal di zaman pra sejarah ini
dengan sebutan yang berbeda yakni dukun. Dukun pada saat itu berperan dalam
kesembuhan penyakit mental tentunya. Mereka dianggap sebagai cendekiawan
dikalangan kaum mereka. Dengan berjalannya waktu, makin banyak masalah dan
kebutuhan yang kompleks terjadi. Dukunpun berkembang menjadi berbagai profesi khusus
sesuai kebutuhan sepeti bidang agama, kesehatan fisik maupun mental, dan
lain-lain.
Sejarah Kesehatan
Mental Peradaban Awal
Pada peradaban awal, gangguan mental pun sudah dikenal
sebagai masalah umum. Permasalahan yang dirasa kompleks, semakin mampu
ditangani secara terorganisir.
Babilonia &
Ninive (mesopotania)
Para imam bisa disebut sebagai orang pertama yang
mengembangkan ilmu kedokteran. Hal ini terjadi bahkan hingga saat ini,
kepercayaan mengenai penyakit mental dihubungkan dengan setan dan hal mistis
lainnya. Cara penangan dan penyembuhannya pun menggunakan upacara agama dan
magis.
Bertujuan supaya hal negative keluar dari tubuh
pasien.
Masyarakat babilonia-lah yang kemudian menjadi penerus
mengenai ilmu kedokteran dan memodifikasikannya sehingga menjadi bahan analisis
dan perkembangan sistem pertama yang dijumpai dunia. Hal ini dibuktikan dengan
adanya keping batu bertuliskan huruf paku yang memuat hukum dan adat istiadat
mereka pada saat itu.
Mesir
Perkembangan Ilmu kedokteran di Mesir ini tidak jauh
berbeda dengan peradaban lainnya, yakni sangat terkait dengan agama. Bedanya,
di Mesir lebih kental corak magis dan mereka mempercayai bahwa dewa-dewa adalah
pelindung kesehatan mental. Meski begitu, perkembangan ilmu kedokteran terbilang
sangat rasional dalam beberapa hal di Mesir. Pada masa itu, di Mesir telah mendirikan
sekolah kedokteran di kuil Imhotep. Disana terdapat rumah sakit dengan
pelayanan terapi. Psikoterapi mulai diterapkan melalui pendekatan modern untuk
mengobati penyakit mental.
Afrika
Di Afrika banyak sekali pendapat yang muncul mengenai
penyebab dari gangguan mental maupun fisik. Sama seperti peradaban lainnya,
masalah yang muncul ialah berasal dari roh-roh jahat, atau kemarahan nenek
moyang. Namun, beberapa masyarakat tradisional juga berpendapat bahwa penyakit
muncul disebabkan oleh penyebab yang natural (fisik). Karena muncul beragam
pendapat mengenai penyebab, maka penanganannya pun beragam. Respon masyarakat
Afrika ini digolongkan menjadi dua. Pertama, mereka tidak terlalu perpendapat negatif
mengenai gangguan mental. Mereka lebih menghargai dan merawatnya dengan baik. Kedua,
mereka menghargai para ahli obat tradisional yang merupakan pengamat-pengamat
dan pendiagnosis. Mereka menggunakan upacara, ramuan dan excorcisme untuk
menghilangkan gangguan mental. Kelompok masyarakat
lain juga menjalankan “terapi kelompok” yang unik, yaitu melakukan kegiatan
seperti menari, musik, dan keadaan “trance” untuk penyembuhan.
Yunani
Pendekatan rasional yang muncul pada zaman ini banyak
disumbang oleh tokoh tekemuka Yunani. Mereka mulai memisahkan mengenai gangguan
mental dan magis ataupun dominasi agama. Tradisi dalam ilmu kedokteran mulai
menjadi perhatian sejak munculnya dokter hebat dari Yunani, Aesculapitus dan
Hippocrates. Kuil-kuil yang dibangun untuk Aesculapitus kemudian dijadikan
sebagai rumah sakit, dimana perawatnya ialah orang-orang yang secara khusus
memiliki tujuan untuk menyembuhkan penyakit mental. Beberapa yang terkenal di
bidang kesehatan mental ialah,
a.
Phytagoras
Sebelum tahun 500 SM para
dokter dan juga imam menangani gangguan mental dengan cara diet, pijat,
rekreasi, resep, mantra, dan sesajian. Namun Phytagoras yang kemudian menjadi
orang pertama memberikan penjelasan alamiah terhadap penyakit mental. Ia berpendapat
bahwa otak merupakan pusat intelejensi dan gangguan mental disebabkan oleh
gangguan pada otak
b.
Hippocrates
Beliau disebut sebagai “Bapak
Ilmu kedokteran” dan berpendapat bahwa gangguan mental merupakan penyakit
alamiah dan memerlukan perawatan yang sama seperti penyakit lainnya. Dia sangat
berjuang mengenai etika para dokter. Bahkan sumpah dokter Hippocrates masuk
dalam lafal Sumpah Dokter Geneva 1948 dan menjadi dasar pada sumpah dokter di Indonesia
tahun 1950.
sumber :
Dewi, K. S. (2012). Buku Ajar Kesehatan Mental. Semarang: UPT UNDIP
Press.
Kholil, R. L. (2010). Kesehatan Mental. Purwokerto: Fajar Media Press.
Hadjam, M. N. R.,& Widhiarso, W. (2011). Pengujian Model Peranan
Kecakapan Hidup terhadap Kesehatan Mental. Jurnal Psikologi, 38(1),
61-72.
Notosedirdjo, M.,& Latipun. (2002). Kesehatan Mental: Konsep dan
Penerapan. Malang: UMM Press.
Whitbourne, H. (2010). Psikologi Abnormal. Jakarta: Salemba Humanika.
Atwater, E. (1984). Psychology of Adjustment: 2nd edt
Englewood Cliff: Prentice-Hall Inc.