Selasa, 08 Desember 2015
Selasa, 03 November 2015
Seleksi dan penempatan
·
Sebelum melakukan seleksi, ada proses
rekrutmen, yaitu proses mencari dan menemukan tenaga kerja. Setelah itu baru
diadakan seleksi (penyaringan) sesuai dengan ketentuan yang sudah ditentukan
perusahaan.
·
Proses :
Tahap 1 : mencari
tenaga kerja dengan berbagai media (iklan, Koran, selebaran, datang ke kampus
yang kriterianya masuk ke dalam persyaratan tenaga kerja dalam perusahaan
tertentu, dll)
Tahap 2:
seleksi surat lamaran,
menyaring pelamar sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
wawancara awal,
tujuannya masih untuk menyaring sampai jumlah tertentu
ujian, psikotes,
wawancara, wawancara bertujuan untuk tes biasanya bersangkutan mengenai hal-hal
pribadi calon tenaga kerja
penilaian akhir
pemberitahuan dan
wawancara akhir, wawancara terakhir biasanya membahas mengenai gaji. Kadang bisa
juga membahas job describtion
penerimaan
·
penempatan, penempatan sesuai dengan
hasil tes (cocok ditempatkan dimana) . bagi pegawai yang lama bisa berupa
pengangkatan atau pemindahan
·
Jika terjadi kesalahan penempatan (missplacement)
maka perlu diaakan suatu progam penyesuaian kembali karyawan tsb (Menempatkan
kembali atau memberi tugas yang sesuai)
·
Pelatihan, mempersiapkan pegawai untuk
mendapatkan skill guna kemajuan hasil kerja dan produktivitas
·
Pengembangan, sama dengan pelatihan. Hanya
saja tanggung jawab dan tuntutannya biasanya lebih besar
·
Tujuan dari pelatihan dan pengembangan
intinya adalah refreshing, peningkatan dan pengembangan kemampuan pegawai demi
kemajuan perusahaan
·
Reinforcement teori, orang termotivasi
untuk melakukan atau menghindari perilaku karena adanya penguatan dan
konsekuensi yang diberikan.
·
Social learning, proses belajar
diperoleh dari observasi orang lain yang kredibel dan berpengetahuan.
·
Goal theory, memilik asumsi bahwa
perilaku merupakan hasil dari niat (intention) dan tujuan (goals) seseorang.
·
Need theory, Mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan dasar trainee dan komunikasikan bagaimana training yang
dilakukan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Senin, 12 Oktober 2015
JOB DESCRIPTION
KELOMPOK STAF MEDIS
PENGERTIAN
1.
Kelompok staf medis merupakan satuan organisasi staf medis /
dokter terkecil yang minimal terdiri atas 2 orang atau lebih
2.
Organisasi kelompok staf medis terdiri atas ketua, sekretaris
dan anggota
3.
Semua dokter ( dokter umum, dokter gigi, dokter purna waktu atau
dokter paruh waktu) yang bekerja di RSPMC wajib menjadi anggota kelompok staf
medis
FUNGSI
Staf medis mempunyai
fungsi sebagai pelaksana pelayanan medis, pendidikan dan pelatihan serta
penelitian dan pengembangan di bidang medis
TUGAS
1.
Melaksanakan kegiatan profesi yang meliputi prosedur diagnosis,
pengobatan, pencegahan, pencegahan akibat penyakit peningkatan dan pemulihan
2.
Meningkatkan kemampuan profesinya, melalui program pendidikan/
pelatihan berkelanjutan
3.
Menjaga agar kualitas pelayanan sesuai dengan standar profesi,
standar pelayanan medis dan etika kedokteran yang sudah ditetapkan
4.
Menyusun, mengumpulkan, menganalisa dan membuat laporan
pemantauan indikator mutu klinik.
KEWAJIBAN
Menyusun standar
prosedur operasional pelayanan medis yang terdiri atas
1.
Standar Prosedur Operasional bidang administrasi/manajerial
antara lain meliputi
pengaturan tugas rawat jalan, pengaturan tugas rawat inap, pengaturan tugas
jaga, pengaturan tugas rawat intensif, pengaturan tugas di kamar operasi, kamar
bersalin dan lain sebagainya, pengaturan isite/ronde, pertemuan klinik,
presentasi kasus (kasus kematian, kasus sulit, kasus langka, kasus penyakit
tertentu), prosedur konsultasi, dan lain-lain. Penyusunan Standar Prosedur
Operasional ini dibawah koordinasi Direktur Rumah Sakit/Direktur Medis.
2.
Standar Prosedur Operasional pelayanan medik bidang keilmuan/
keprofesian
Masing-masing kelompok
menyusun standar pelayanan medis minimal untuk 10 jenis penyakit. Penyusunan
Standar Prosedur Operasional ini dibawah koordinasi Komite medis
3.
Menyusun indikator mutu klinis. Masing-masing kelompok staf
medis menyusun minimal 3 (tiga) jenis Indikator mutu output atau outcome.
4.
Menyusun uraian tugas dan kewenangan untuk masing-masing
anggotanya.
TANGGUNG JAWAB
Kelompok staf medis mempunyai
tanggung jawab yang terkait dengan mutu, etik dan pengembangan pendidikan staf
medis. Tanggung jawab tersebut sebagai berikut :
1.
Memberikan rekomendasi melalui Ketua Komite Medik/Sub Komite
Kredensial kepada Direktur RS terhadap permohonan penempatan dokter baru di
rumah sakit yang diatur dalam Medical Staf Bylaws rumah sakit.
2.
Penempatan dokter di RS berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS
atau Pemilik RS. Untuk membuat surat keputusan tersebut Direktur RS/Pemilik
perlu meminta masukan dari organisasi staf medis/sub komite kredensial.
3.
Melakukan evaluasi penampilan kinerja praktek dokter berdasarkan
data yang komprehensif. Evaluasi penampilan kinerja praktek dokter dilakukan
melalui peer review, audit medis atau program quality improvement.
4.
Memberikan rekomendasi melalui Ketua Komite Medik/Sub Komite
Kredensial kepada Direktur RS atau pemilik rumah sakit terhadap permohonan
penempatan ulang dokter di rumah sakit yang diatur dalam Peraturan Internal
Staf Medis (Medical Staff Bylaws ) di Rumah Sakit. Penempatan ulang dokter di
RS berdasarkan Surat Keputusan Direktur RS atau Pemilik RS. Untuk membuat surat
keputusan tersebut Direktur RS/Pemilik perlu meminta masukan dari organisasi
staf medis/sub komite kredensial.
5.
Memberi kesempatan bagi para dokter untuk mengikuti “continuing
professional development “ (CPD). Masing-masing kelompok staf medis wajib
mempunyai program CPD bagi semua anggotanya .
6.
Memberikan masukan kepada Direktur RS melalui Ketua Komite
Medis, hal-hal yang terkait dengan praktek kedokteran. Kelompok staf medis
mempunyai tangggung jawab memberikan masukan kepada Direktur medis/Direktur RS
mengenai hal-hal yang terkait dengan praktik kedokteran. Misalnya mengenai
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran, temuan terapi yang baru, dan
lain-lain.
7.
Memberikan laporan melalui Ketua Komite Medis kepada Direktur
Medis/Direktur RS Kelompok staf medis diharapkan dapat memberikan laporan
secara teratur minimal satu tahun sekali kepada Direktur RS/Direktur Medis
melalui Komite Medis. Laporan tersebut antara lain meliputi hasil pemantauan
indikator mutu klinik, hasil evaluasi kinerja praktek klinis, pelaksanaan
program pengembangan staf dan lain-lain.
8.
Melakukan perbaikan (up-dating) standar prosedur operasional dan
dokumen terkaitnya. Standar prosedur operasional dan dokumen terkait lainnya
perlu disempurnakan secara berkala sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi.
KEWENANGAN
Kewenangan masing-masing anggota kelompok staf
medis disusun dan dinyatakan oleh Ketua kelompok staf medis yang kemudian
diusulkan oleh Ketua Komite Medis kepada Direktur RS untuk dibuatkan surat
keputusannya.
MANAGER/ASST.MANAGER
Bertanggung Jawab Kepada : PRODUCTION MANAGER / PLANT MANAGER
Bertanggung Jawab Kepada : PRODUCTION MANAGER / PLANT MANAGER
SASARAN TUGAS
Manager bertanggung
jawab untuk memfasilitasi, mengatur, mengontrol dan meningkatkan kemampuan
sumberdaya manusia ,bahan baku setengah jadi/jadi dan mesin – mesin produksi
didalam wilayah tanggung jawabnya guna memaksimalkan effisiensi, meminimalkan
biaya dan menghasilkan bahan setengah jadi / jadi yang memenuhi standard
kebutuhan pelanggan.
STRUKTUR PELAPORAN
STRUKTUR PELAPORAN
Manager bertanggung jawab kepada Production
Manager/Plant Manager.
SIFAT & LINGKUP
Departemen X (ProsesA) merupakan proses antara
Y dengan Z di divisi W dimana hasil proses Y masih dalam bentuk setengah jadi,
diproses lanjut secara X guna mencapai barang dengan keadaan tertentu sebelum
kemudian dikirim ke Z. Manager harus mampu mensupervisi secara langsung
supervisor dan kepala regu dibawah tanggung jawabnya (serta mampu mensupervisi
secara tidak langsung semua karyawan yang berada dibawah tanggung jawabnya) dan
mampu bekerja sama dan menfasilitasi secara efektif dan efisien dengan semua
bagian lain yang terkait dengan bagiannya (PPIC,Dept Y, Z ,QC,Maintenance,Electric,dll.
) guna memproduksi bahan jadi pada tingkat biaya yang rendah dan memenuhi batas
“ Volume & Waktu “ pengiriman bahan jadi yang telah direncanakan.
HASIL UTAMA &
TANTANGAN
1.
Diharapkan untuk dapat memobilisasi semua proses dan berikut
sumber daya manusia sehingga dicapai hasil produksi yang optimal.
2. Diharapkan memiliki ketrampilan pengetahuan atas “ Proses “ dari
setiap mesin yang menjadi tanggung jawabnya tersebut.
3. Diharapakan memiliki pengetahuan atas aplikasi produk dari
pelanggan ( Customer Product.Knowledge )
4. Diharapkan untuk mengatur program perbaikan berkelanjutan guna
mengeliminasi bahan tidak jadi ( scrap ) dan meningkatkan efisiensi.
TANGGUNG JAWAB UTAMA
1.
Bertanggung jawab dalam melakukan fasilitasi supervisi langsung
terhadap supervisor ,kepala regu yang dibawahinya (serta mampu mensupervisi
secara tidak langsung semua karyawan yang berada di bawah tanggung
jawabnya),hal ini termasuk dalam memberikan bimbingan /pelatihan kepada anak
buah guna mencapai tingkat batas minimum kemampuan yang diperlukan bagi teamnya
dan mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku
di perusahaan .
2.
Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat kuantitas (output) ,
kualitas dan schedule produksi serta tingkat utilisasi mesin produkssi yang
telah ditetapkan dan disepakati bersama.
3.
Bertanggung jawab dalam pemenuhan standard kualitas hasil
produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan Customer & Schedule pengiriman hasil
produksi sesuai PPIC schedule.
4.
Bertanggung jawab terhadap keselamatan kerja dan standard
kebersihan lingkungan kerja (keteraturan/kerapihan lingkungan kerja).
5.
Bertanggung jawab dalam melakukan koordinasi dan membina kerja
sama team yang solid.
6.
Bertanggung jawab dalam membuat laporan secara berkala kepada
atasannya atas hasil kerjanya beserta analisa permasalahannya, tindakan –
tindakan perbaikan atas permasalahan tersebut serta batas waktu estimasi
penyelesaian masalah – masalah tersebut secara singkat , padat dan kongkrit.
WEWENANG
1.
Wewenang dalam mendisiplinkan anak buahnya sesuai dengan
kententuan/peraturan yang berlaku di perusahaan.
2.
Wewenang dalam mengatur pengoperasian mesin – mesin produksi
guna mencapai hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta
pemenuhan batas waktu pengiriman hasil produksi.
3.
Wewenang dalam melakukan / mengambil keputusan yang berhubungan
dengan penghentian mesin produksi untuk menjaga hasil produksi yang maksimal di
Departeman X.
ACCOUNT OFFICER
DESKRIPSI PEKERJAAN
Tugas utama dari Account Officer adalah untuk melakukan analisis aktivitas keuangan sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab untuk mengelola risiko keuangan
2. Bertanggung jawab untuk melakukan promosi semua produk
3. Dapat memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas keuangan
4. Membantu meningkatkan harga dan penjualan
5. Melakukan review untuk semua dokumen yang diperlukan untuk menghindari perselisihan
6. Bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan semua klien
7. Memastikan standar kualitas dan memastikan tingkat pelayanan kepada klien semakin membaik
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
1. Mengelola pembayaran dan penerimaan dengan baik
2. Bertanggung jawab untuk mengawasi akun yang dikelola diperusahaan
3. Melakukan analisa laporan keuangan pada saat ini dan tahun sebelumnya serta memperbaiki kelemahannya
4. Memastikan semua tagihan dilakukan pembayaranya dengan benar dan sesuai prosedur pencegahan penyimpangan transaksi
5. Mendukung semua aktivitas audit perusahaan
6. mendelegasikan tugas dan pekerjaan kepada staff yang dilakukan dengan jelas.
7. Melihat dan melakukan review atas laporan mingguan dan bulanan\
8. Memiliki kemampuan presentasi yang baik
KEAHLIAN
1. Biasa mempergunakan komputer, dapat dengan cepat untuk beradaptasi, mengelola akun dengan sistem komputerisasi
2. Memiliki kemampuan pengetahuan akuntasi keuangan
3. Dapat mengelola manajemen waktu dengan baik adalah wajib.
4. Dapat melakukan aktivitas administrasi kantor
5. Mampu bekerja secara team dan mandiri.
6. Dapat bekerja dibawah tekanan
7. Mampu menjaga kerahasiaan perusahaan untuk pihak-pihak yang tidak berkepentingan
Tugas utama dari Account Officer adalah untuk melakukan analisis aktivitas keuangan sebagai berikut :
1. Bertanggung jawab untuk mengelola risiko keuangan
2. Bertanggung jawab untuk melakukan promosi semua produk
3. Dapat memecahkan permasalahan yang berhubungan dengan aktivitas keuangan
4. Membantu meningkatkan harga dan penjualan
5. Melakukan review untuk semua dokumen yang diperlukan untuk menghindari perselisihan
6. Bertanggung jawab untuk berkomunikasi dengan semua klien
7. Memastikan standar kualitas dan memastikan tingkat pelayanan kepada klien semakin membaik
TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB
1. Mengelola pembayaran dan penerimaan dengan baik
2. Bertanggung jawab untuk mengawasi akun yang dikelola diperusahaan
3. Melakukan analisa laporan keuangan pada saat ini dan tahun sebelumnya serta memperbaiki kelemahannya
4. Memastikan semua tagihan dilakukan pembayaranya dengan benar dan sesuai prosedur pencegahan penyimpangan transaksi
5. Mendukung semua aktivitas audit perusahaan
6. mendelegasikan tugas dan pekerjaan kepada staff yang dilakukan dengan jelas.
7. Melihat dan melakukan review atas laporan mingguan dan bulanan\
8. Memiliki kemampuan presentasi yang baik
KEAHLIAN
1. Biasa mempergunakan komputer, dapat dengan cepat untuk beradaptasi, mengelola akun dengan sistem komputerisasi
2. Memiliki kemampuan pengetahuan akuntasi keuangan
3. Dapat mengelola manajemen waktu dengan baik adalah wajib.
4. Dapat melakukan aktivitas administrasi kantor
5. Mampu bekerja secara team dan mandiri.
6. Dapat bekerja dibawah tekanan
7. Mampu menjaga kerahasiaan perusahaan untuk pihak-pihak yang tidak berkepentingan
Selasa, 06 Oktober 2015
Psikologi Manajemen
·
Psikologi
manajemen adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola sumber
daya untuk fungsi tertentu. Kaitannya dengan ilmu psikologi ialah, ilmu
psikologi mampu, mampu mengintervensi (mempadupadankan) berbagai faktor
internal manusia seperti motivasi, sikap kerja, keterampilan, dsb dengan
berbagai macam teknik dan metode, sehingga bisa dicapai kinerja SDM yang
setinggi-tingginya untuk produktivitas perusahaan.
·
Organisasi
(Industri)
a.
Dapat
dipandang sbg suatu sistem terbuka
Yang disebut dengan sistem terbuka ialah
fleksibel, dan dinamis. Bisa menerima atau mempengaruhi berbagai factor (misalnya
jaman, budaya, dan lain sebagainya).
b.
Sistem
dilingkupi oleh suatu batas system
Memiliki
batasan.
·
Fungsi
Manajemen
a. Perencanaan
(Planning)
Menentukan
strategi dan taktik untuk mencapai target atau tujuan. Kegiatan yang dilakukan
:
ü Menetapkan
tujuan dan target bisnis
ü Merumuskan
strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut
ü Menentukan
sumber-sumber daya yang diperlukan
ü Menetapkan
standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
b. Pengorganisasian
(Organizing)
Memastikan
bahwa planning yang dilakukan bermanfaat, efisien, dan efektif pada semua
anggota organisasi
Kegiatan
:
ü Mengalokasikan
sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang
diperlukan
ü Menetapkan
struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab
ü Kegiatan
perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga
kerja
ü Kegiatan
penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
c. Pengarahan (Directing)
Menerapkan
kegiatan yang akan dilakukan dengan berbagai pengarahan guna mencapai
produktivitas tinggi
Kegiatan
:
ü Mengimplementasikan
proses kepemimpinan, pembimbingan, dan pemberian motivasi kepada tenaga kerja
agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan
ü Memberikan
tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan
ü Menjelaskan
kebijakan yang ditetapkan
d. Pengawasan
dan Pengendalian (Controlling)
Mengendalikan
dan mengawasi penerapan yang dilakukan hingga hasil dan target yang dihasilkan
maksimal (memuaskan)
Kegiatan
:
ü Mengevaluasi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan
ü Mengambil
langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang mungkin ditemukan
ü Melakukan
berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian
tujuan dan target bisnis
·
Berbagai jenis Sumber Daya
a. Sumber
Daya Manusia
b. Sumber
Daya Informasi
c. Sumber
Daya Fisik
d. Sumber
Daya Keuangan
e. Sumber
Daya Alam
·
Komunikasi
Proses penyaluran informasi dari
seseorang ke orang lain.
Dalam berkomunikasi, tentunya
terdapat unsur-unsur sehingga suatu kegiatan dapat dikatakan proses komunikasi,
yaitu :
a. Pengirim
berita (yang menyampaikan)
b. Penerima
berita (yang mendapatkan informasi)
c. Informasi
/ berita, yang dikelompokkan dalam :
Ø Fakta
dan informasi (fakta:segala hal yang dapat ditangkap oleh indera manusia dan
merupakan kenyataan yang benar-benar terjadi; informasi:data dan fakta yang telah
diolah)
Ø Emosi
(luapan perasaan)
Ø Fakta
yang bercampur emosi (misal : Saat Nisa mendengar kabar Nindra kecelakan, Nisa
mengatakan informasi tersebut kepada Dias sambil menangis tersedu-sedu)
d. Media
pengiriman (bisa berupa alat untuk penyampaian informasi)
Kamis, 30 April 2015
Hubungan Kesehatan Mental dengan Social Support
Menurut WHO, Kesehatan Mental didefinisikan sebagai keadaan dimana individu merasa sejahtera. Ini berarti suatu individu memiliki kemampuan untuk mengatasi situasi yang menekannya dan bekerja secara produktif di lingkungannya. Selain itu, terdapat juga pendekatan mengenai kesehatan mental yang berorientasi pada aspek penyesuaian diri seseorang. Pendekatan ini menyatakan bahwa individu yang sehat secara psikologis/mental adalah individu yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntuan luar dalam berbagai kondisi. Hal ini didukung oleh Jahoda (dalam Gladstone, 1986, h. 7) yang menyatakan bahwa kesehatan mental adalah kondisi seseorang yang menyangkut penyesuaian diri yang aktif dalam menghadapi dan mengatasi permasalahan dengan mempertahankan stabilitas diri, juga bila dihadapkan pada kondisi-kondisi baru, serta memiliki penilaian nyata tentang kehidupan maupun keadaan diri sendiri. Dengan definisi yang lebih konkret dapat disimpulkan bahwa kesehatan mental adalah kemampuan seseorang untuk berfungsi secara efektif dengan rasa senang mengisi peran sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya dalam satu kelompok.
Dalam hidup, tentunya manusia akan mengalami rasa tertekan, sedih, kecewa, khawatir, takut, dan lain sebagainya. Hal ini akan dialami seiring dengan permasalahan yang terjadi. Tapi tidak bisa dipungkiri, hal tersebut akan terus dirasakan dalam jangka waktu lama dan akan membebani individu yang mengalaminya. Hal ini terjadi dipengaruhi oleh kemampuan individu tersebut mengatasi rasa negatif yang ada dalam dirinya. Tentu ini sangat berkaitan dengan kesehatan mental yang dimiliki suatu individu. Karena setiap individu memiliki kemampuan dan cara yang berbeda dalam mengatasi masalah.
Nah dalam pembahasan ini tentu hububungannya sangat erat dengan social support atau dukungan dari lingkungan (keluarga, sahabat, teman, atau pasangan). Taylor (1995, h.72) menjelaskan, dukungan sosial akan lebih berarti bagi seseorang apabila diberikan oleh orang-orang yang memiliki hubungan signifikan dengan individu yang bersangkutan, dengan kata lain, dukungan tersebut diperoleh dari orangtua, pasangan (suami atau istri), anak dan kerabat keluarga lainnya. Dari beberapa pengertian mengenai dukungan sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang berasal dari keluarga sangat penting dalam kehidupan manusia.
Menurut Wills (dalam Cohen dan Syme, 1985) sumber-sumber yang tersedia dalam hubungan interpersonal memainkan peran penting dalam menentukan fungsi adaptif dan kesehatan seseorang. Hal ini diperkuat oleh Chapman, dkk. (1997) yang menyatakan bahwa dukungan sosial secara umum menimbulkan pengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis dan secara khusus mempengaruhi kesehatan.
Dalam hidup, tentunya manusia akan mengalami rasa tertekan, sedih, kecewa, khawatir, takut, dan lain sebagainya. Hal ini akan dialami seiring dengan permasalahan yang terjadi. Tapi tidak bisa dipungkiri, hal tersebut akan terus dirasakan dalam jangka waktu lama dan akan membebani individu yang mengalaminya. Hal ini terjadi dipengaruhi oleh kemampuan individu tersebut mengatasi rasa negatif yang ada dalam dirinya. Tentu ini sangat berkaitan dengan kesehatan mental yang dimiliki suatu individu. Karena setiap individu memiliki kemampuan dan cara yang berbeda dalam mengatasi masalah.
Nah dalam pembahasan ini tentu hububungannya sangat erat dengan social support atau dukungan dari lingkungan (keluarga, sahabat, teman, atau pasangan). Taylor (1995, h.72) menjelaskan, dukungan sosial akan lebih berarti bagi seseorang apabila diberikan oleh orang-orang yang memiliki hubungan signifikan dengan individu yang bersangkutan, dengan kata lain, dukungan tersebut diperoleh dari orangtua, pasangan (suami atau istri), anak dan kerabat keluarga lainnya. Dari beberapa pengertian mengenai dukungan sosial di atas, dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial yang berasal dari keluarga sangat penting dalam kehidupan manusia.
Menurut Wills (dalam Cohen dan Syme, 1985) sumber-sumber yang tersedia dalam hubungan interpersonal memainkan peran penting dalam menentukan fungsi adaptif dan kesehatan seseorang. Hal ini diperkuat oleh Chapman, dkk. (1997) yang menyatakan bahwa dukungan sosial secara umum menimbulkan pengaruh positif bagi kesejahteraan fisik maupun psikis dan secara khusus mempengaruhi kesehatan.
Referensi :
http://psikologikita.com/?q=psikologi/menjaga-kesehatan-mental
AB Astuti, SW Santosa, MS Utami - Jurnal Psikologi, 2000 - jurnal.psikologi.ugm.ac.id
MAW Saputri, ES Indrawati - Jurnal Psikologi Undip, 2011 - ejournal.undip.ac.id (http://www.ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/2910)
http://eprints.unika.ac.id/13309/1/97.40.2362_Prima_Hastari.pdf
Rabu, 29 April 2015
Fenomena Stres pada Wanita
Sindrom pra menstruasi adalah salah satu gejala yang dialami oleh wanita atau remaja perempuan. Ini adalah kondisi dimana mereka akan mengalami gangguan emosi dan gejala fisik dan terjadi saat sebelum atau sedang menstruasi. Gejala ini akan hilang setelah menstruasi. Menurut Tan (2006), terdapat hubungan yang rumit antara ketidakseimbangan hormon, stres dan kekurangan gizi yang dapat menyebabkan sindrom ini. Peneliti berspekulasi bahwa berlebihan estrogen, progesteron kekurangan, peningkatan prolaktin, aldosterone peningkatan bisa berhubungan dengan gejala PMS.
Pada umumnya, setiap orang pernah mengalami perasaan tertekan atau mengalami ketegangan yang dalam bahasa populernya dikenal dengan istilah stress. Individu yang mengalami stress akan terganggu siklus kehidupan-nya dan merasakan ketidaknyamanan. Bahkan, stress yang berkelanjutan dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Stres merupakan reaksi tanggung jawab seseorang, baik secara fisik maupun psikologis karna adanya perubahan (Rahajeng,2006). Menurut Banjari (2009) kemarahan, kecemasan dan bentuk lain emosi merupakan reaksi stres. Madhu dan Shridhar (2005) menyatakan ketegangan merupakan respon psikologis dan fisiologis seseorang terhadap stressor berupa ketakutan, kemarahan, kecemasan, frustasi atau aktivitas saraf otonom.
Nah dari teori dan penyebab terjadinya stres karena pra menstruasi, dapat dianalis bahwa hormon yang muncul berlebih ketika pra menstruasi atau muncul gangguan disminore akan menyebabkan aktifitas sehari-hari terganggu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres pada wanita tidak hanya disebabkan karena kegiatan atau aktifitas sehari-hari. Stres dapat muncul secara natural karena hormon yang berlebih.
Referensi :
http://chatcit.com/gejala-dan-cara-mengatasi-sindrom-pra-menstruasi-pms/
http://www.news-medical.net/health/Causes-of-Premenstrual-Syndrome-%28PMS%29-%28Indonesian%29.aspx
http://repository.unand.ac.id/17455/
http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/viewFile/218/pdf_14
Pada umumnya, setiap orang pernah mengalami perasaan tertekan atau mengalami ketegangan yang dalam bahasa populernya dikenal dengan istilah stress. Individu yang mengalami stress akan terganggu siklus kehidupan-nya dan merasakan ketidaknyamanan. Bahkan, stress yang berkelanjutan dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Stres merupakan reaksi tanggung jawab seseorang, baik secara fisik maupun psikologis karna adanya perubahan (Rahajeng,2006). Menurut Banjari (2009) kemarahan, kecemasan dan bentuk lain emosi merupakan reaksi stres. Madhu dan Shridhar (2005) menyatakan ketegangan merupakan respon psikologis dan fisiologis seseorang terhadap stressor berupa ketakutan, kemarahan, kecemasan, frustasi atau aktivitas saraf otonom.
Nah dari teori dan penyebab terjadinya stres karena pra menstruasi, dapat dianalis bahwa hormon yang muncul berlebih ketika pra menstruasi atau muncul gangguan disminore akan menyebabkan aktifitas sehari-hari terganggu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres pada wanita tidak hanya disebabkan karena kegiatan atau aktifitas sehari-hari. Stres dapat muncul secara natural karena hormon yang berlebih.
Referensi :
http://chatcit.com/gejala-dan-cara-mengatasi-sindrom-pra-menstruasi-pms/
http://www.news-medical.net/health/Causes-of-Premenstrual-Syndrome-%28PMS%29-%28Indonesian%29.aspx
http://repository.unand.ac.id/17455/
http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/viewFile/218/pdf_14
Minggu, 29 Maret 2015
Perbedaan Konsep Kesehatan Mental Timur dan Barat
Perbedaan
antara konsep kesehatan mental Timur dan Barat terlihat berdasarkan aliran yang
berkembang di Timur dan Barat. Model tersebut merupakan cara merekonstruksi
realita, memberikan makna kepada fenomena-fenomena alam.
Di Barat
berkembang model Biomedis yang menemukan virus dan bakteri sebagai sumber
penyakit, dan memandang kesehatan dan penyakit hanya dihubungan pada tubuh
manusia saja. Sedangkan Psikiatris lebih mendasar pada bukti fisik dari
penyakit dan treatment fisik seperti pemberian obat-obatan dan pembedahan.
Sementara Psikosomatis mulai mengembangkan bahwa kesehatan penyakit tidak hanya
berkaitan dengan tubuh, akan tetapi memiliki kesinambungan dan keterkaitan
antara faktor fisik dan faktor mental. Dan dalam model psikosomatis, tidak ada
penyakit somatik tanpa disebabkan oleh antesenden emosional dan atau sosial.
Jika
dibandingkan dengan konsep kesehatan Barat, konsep kesehatan Timur lebih
bertolak pada model Holistik. Holistik memiliki arti sempit yaitu melihat
organisme manusia sebagai suatu sistem kehidupan yang semua komponennya saling
terkait dan tergantung. Sedangkan dalam arti luasnya, organism individual
berinteraksiterus-menerus dengan lingkungan fisik dan sosial yang terpengaruh
oleh lingkungan tetapi juga mempengaruhi dan mengubah lingkungannya tersebut.
Langganan:
Postingan (Atom)