Sindrom pra menstruasi adalah salah satu gejala yang dialami oleh wanita atau remaja perempuan. Ini adalah kondisi dimana mereka akan mengalami gangguan emosi dan gejala fisik dan terjadi saat sebelum atau sedang menstruasi. Gejala ini akan hilang setelah menstruasi. Menurut Tan (2006), terdapat hubungan yang rumit antara ketidakseimbangan hormon, stres dan kekurangan gizi yang dapat menyebabkan sindrom ini. Peneliti berspekulasi bahwa berlebihan estrogen, progesteron kekurangan, peningkatan prolaktin, aldosterone peningkatan bisa berhubungan dengan gejala PMS.
Pada umumnya, setiap orang pernah mengalami perasaan tertekan atau mengalami ketegangan yang dalam bahasa populernya dikenal dengan istilah stress. Individu yang mengalami stress akan terganggu siklus kehidupan-nya dan merasakan ketidaknyamanan. Bahkan, stress yang berkelanjutan dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Stres merupakan reaksi tanggung jawab seseorang, baik secara fisik maupun psikologis karna adanya perubahan (Rahajeng,2006). Menurut Banjari (2009) kemarahan, kecemasan dan bentuk lain emosi merupakan reaksi stres. Madhu dan Shridhar (2005) menyatakan ketegangan merupakan respon psikologis dan fisiologis seseorang terhadap stressor berupa ketakutan, kemarahan, kecemasan, frustasi atau aktivitas saraf otonom.
Nah dari teori dan penyebab terjadinya stres karena pra menstruasi, dapat dianalis bahwa hormon yang muncul berlebih ketika pra menstruasi atau muncul gangguan disminore akan menyebabkan aktifitas sehari-hari terganggu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa stres pada wanita tidak hanya disebabkan karena kegiatan atau aktifitas sehari-hari. Stres dapat muncul secara natural karena hormon yang berlebih.
Referensi :
http://chatcit.com/gejala-dan-cara-mengatasi-sindrom-pra-menstruasi-pms/
http://www.news-medical.net/health/Causes-of-Premenstrual-Syndrome-%28PMS%29-%28Indonesian%29.aspx
http://repository.unand.ac.id/17455/
http://journal.uny.ac.id/index.php/cp/article/viewFile/218/pdf_14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar