Senin, 09 Januari 2017

TUGAS SOFTSKILL (KELOMPOK)



Analisis Sistem Informasi
 Aplikasi Sistem Pakar Tes Kepribadian Berbasis Web





DISUSUN OLEH :

                                      Fani Atlanti                13513201
                                      Putri Septiani              17513044
                                
4PA11













FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2017




1.    Identifikasi Masalah
Kepribadian sangatlah penting untuk diketahui setiap orang agar setiap individu mampu mengembangkan kelebihan yang dimilikinya. Seseorang yang kesulitan dalam mengembangkan dirinya kemungkinan karena tidak mengetahui sama sekali kelemahan dan kekurangan yang dimilikinya.
Pada tulisan ini akan dibahas tentang sistem pakar kepribadian, dengan beberapa permasalahan yang melatarbelakangi dibangunnya aplikasi sistem pakar ini adalah:
a.       Kenyataan akan minimnya jumlah psikolog di Indonesia yang sangat tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia
b.      Keterbatasan ruang dan waktu ketika harus berkonsultasi dengan seorang ahli (pakar) dalam bidang psikologi
c.       Jarangnya aplikasi sistem pakar tes kepribadian yang yang benar- benar bertujuan untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan suatu masalah. Pada umumnya aplikasi semacam ini muncul di email sebagai sarana hiburan semata.

2.    Analisis Masalah
Sistem pakar merupakan salah satu perangkat lunak yang sesuai untuk pemecahan permasalahan ini karena sistem pakar dapat menyajikan dan menggunakan data yang ada pada basis pengetahuan (knowledge based) untuk menggantikan sementara kedudukan seseorang yang memiliki kemampuan dalam memprediksi dan menganalisis kepribadian seseorang.
Ruang lingkup dari aplikasi sistem pakar tes kepribadian ini yakni:
a.       Aplikasi sistem pakar tes kepribadian berbasis web ini dibuat dalam 10 sikap hidup sehari-hari yaitu kepercayaan pada diri sendiri, optimisme sesorang, tingkat kehati-hatian, ketergantungan, tingkat mementingkan diri sendiri, menilai watak orang lain, daya tahan menghadapi cobaan, toleransi, ambisi, dan empati.
b.      Pembuatan prototype Perangkat Lunak dan simulasi penerapan pada situs yang dibuat.
Struktur dasar sistem pakar tersusun atas tiga komponen utama yaitu system berbasis pengetahuan, mekanisme interfensi, dan struktur penghubung antara pengguna dengan sistem. Basis pengetahuan berisi informasi data, relasi antara data dan aturan dalam pengambilan kesimpulan. Mekanisme interfensi berfungsi menganalisa data yang ada dan menarik kesimpulan berdasarkan aturan yang ada. Struktur penghubung (User Interface), berfungsi sebagai alat atau media komunikasi antar pengguna dengan program.


3.      Analisis Kebutuhan : Data, Fungsional dan Nonfungsional
Analisis dan perancangan aplikasi dengan menggunakan diagram-diagram UML yang merupakan bahasa standar untuk memodelkan aplikasi yang dibangun dengan metodologi berorientasi objek. Gambaran system dibagi menjadi 2 yaitu aliran proses yang digambarkan dengan Use Case Diagram dan aliran kerja yang digambarkan dengan Activity Diagram.
a.              Aliran proses digambarkan dengan menggunakan Use Case Diagram, yang dimaksudkan untuk membentuk penjelasan mengenai fungsi-fungsi utama dan perilaku-perilaku aplikasi secara garis besar dengan harapan proses-proses yang terjadi didalamnya dapat dimengerti dengan mudah.






















b.             Pada aplikasi ini dibutuhkan class informasi Sistem pakar digunakan sebagai basis pengetahuannya, class informasi Kepribadian digunakan untuk menyimpan objek-objek tentang kepribadian seseorng berdasarkan nilai-nilai tertentu dari hasil tes. Sedangkan class Tes Kepribadian digunakan untuk menyimpan obyek-obyek hasil tes pengguna aplikasi ini. Class User digunakan untuk menyimpan obyek pengguna aplikasi, class Menu digunakan untuk menyimpan dan menampilkan menu pilihan, dan terakhir adalah class yang berfungsi sebagai interface antara pengguna dengan sistem apikasi.


c.         Menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman. Untuk itu, algoritma pemrograman akan disesuaikan dengan kedua bahasa tersebut sehingga lebih mudah diimplementasikan. Berikut adalah salah satu contoh kategori tes kepercayaan diri, yakni dengan cara mengecek umur user dan mengkategorikan hasil pada Tes Kepribadian Kategori (kepercayaan pada diri sendiri):
1)      SangatKuat
"Kepercayaan pada diri sendiri bukanlah merupakan
suatu persoalan bagi saudara. Saudara jarang khawatir apakah saudara akan membuat kesan yang baik pada orang lain atau tidak. Saudara tidak punya keraguan ataupun perasaan rendah diri”.
2)      Kuat
"Dibandingkan dengan orang lain dalam kelompok umur saudara maka tingkat kepercayaan pada diri saudara sendiri adalah baik. Saudara tidak khuatir mengenai kesan yang saudara timbulkan pada orang lain. Saudara jarang ragu dan tidak punya rasa rendah diri.";
3)      Rata_rata_sampai_kuat
"Tingkat kepercayaan pada diri saudara berada dalam batas yang normal cenderung agak kuat.”
4)      Rata_rata_sampai_lemah
"Tingkat kepercayaan pada diri sendiri berada dalam batas normal cenderung agak kurang kuat. Saudara cenderung merasa ragu, kwatir tentang kesan yang saudara timbulkan pada orang lain dan mempunyai rasa rendah diri".
5)      Lemah
"Kerpercayaan pada diri sendiri menjadi suatu pokok bagi saudara. Saudara sering kwatir tentang kesan yang saudara timbulkan pada orang lain. Saudara sebaiknya mendekati persoalan hidup dengan rasa yang lebih percaya diri dan bersikap yang tidak emosional."
Analisis Bahasa Alami yaitu dalam tahapan analisis bahasa alami terdapat beberapa aturan untuk mendapatkan kesimpulan dari kuesioner yang telah dibuat
1.      Aturan Satu
IF 14 - 16 thn Selection 0 - 7 THEN
Sangat kuat
ELSE
Selection 55 - 128 THEN
Lemah
2.      Aturan Dua
IF 17 - 21 thn Selection 0 - 20 THEN
Sangat kuat
ELSE
Selection 70 - 128 THEN
Lemah  
3.      Aturan Tiga
IF 22 - 30 tahun Selection 0 - 12 THEN
Sangat kuat
ELSE
Selection 60 - 128 THEN
Lemah  
4.      Aturan Empat
IF 30 tahun keatas Selection 0 - 15 THEN
Sangat kuat
ELSE
Selection 67 - 128 THEN
Lemah


d.      Interface




14 - 16 thn
17 - 21 thn
22 - 30 thn
30 thn ke atas
Tingkat kepercayaan pada diri sendiri
Angka
Angka
Angka
Angka

0 - 7
0 - 21
0 - 12
0 - 15
Sangat kuat
8 - 17
21 - 36
13 - 25
16 - 29
Kuat
18 - 33
37 - 44
26 - 40
30 - 46
Rata-rata sampai kuat
34 - 54
45 - 69
41 - 59
47 - 66
Rata-rata sampai lemah
55 - 128
70 - 128
60 - 128
67 - 128
Lemah

keterangan untuk masing-masing kategori dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Kuat: Dibandingkan dengan orang lain dalam kelompok umur saudara maka tingkat kepercayaan pada diri saudara sendiri adalah baik. Saudara tidak kuatir mengenai kesan yang saudara timbulkan pada orang lain. Saudara jarang ragu dan tidak punya rasa rendah diri.
b. Rata-rata sampai kuat: Tingkat kepercayaan pada diri saudara berada dalam batas yang normal, cenderung agak kuat.
 c. Rata-rata sampai lemah: Tingkat kepercayaan pada diri sendiri saudara berada dalam batas normal cenderung agak kurang kuat. Saudara cenderung merasa ragu, kuatir tentang kesan yang saudara timbulkan pada orang lain dan mempunyai rasa rendah diri.
 d. Lemah: Kepercayaan pada diri sendiri menjadi suatu pokok persoalan bagi saudara. Saudara sering kuatir tentang kesan yang saudara timbulkan pada orang lain. Saudara sebaiknya mendekati persoalan hidup dengan rasa yang lebih percaya diri dan bersikap yang tidak emosional.
Dari nilai yang diperoleh user untuk setiap jenis tes, nilai tersebut akan dicocokan ke dalam table kategori dan untuk selanjutnya sistem akan menampilkan penjelasan dari kepribadian user. Adapun untuk setiap jenis tes (sikap hidup) memiliki proses yang berbedabeda untuk menghitung nilai yang diperoleh user. Antara lain: menghitung jumlah jawaban yang sesuai dengan table jawaban, menghitung jumlah huruf “A” yang dipilih user, dan menghitung jumlah jawaban “Ya” dari user.

TUGAS SOFTSKILL



ANALISA

A.    RANGKUMAN

Judul            
=
Hubungan antara Kecanduan Chatting dengan Proskastinasi Akademik
Tujuan
=
Menguji secara empirik hubungan antara kecanduan chatting dengan proskastinasi akademik
Subjek
=
Komunitas pengguna mig33 (minimal 6 bulan) di Salatiga dan Yogyakarta sebanyak 60 orang
Teknik Pengukuran
=
Menggunakan skala pengukuran kecanduan chatting dan skala  pengukuran Proskastinasi Akademik
Metode Analisis
=
Teknik Korelasi (Karl Pearson), rxy = 0,725, p= 0,000
Uji Hipotesis
=
Uji Normalitas dan Uji Linearitas (64,088, p= 0,000)
Hasil
=
Terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan chatting dan proskastinasi akademik pada mahasiswa komunitas mig33 di Salatiga dan Yogyakarta
ME = 109,133
SD  = 17,31803
Subjek tergolong kategori sedang

B.     KELEBIHAN
1.      Sebagai salah satu pengetahuan dengan tujuan sebagai pembelajaran masyarakat mengenai hubungan kecanduan chatting dengan proskastinasi akademik.
2.      Mengetahui kekurangan dan kelebihan penggunaan chatting dan antisipasinya berkaitan dengan prestasi akademik

C.     KEKURANGAN
1.       Penelitian ini tidak menjelaskan sumber teori pembuatan item dalam skala yang digunakan untuk mengukur kedua variabel.
2.       Subjek yang berpartisipasi tidak dibedakan secara gender, dan tidak dijelaskan rentan umur subjek dalam penelitian ini.