Masalah : “Apakah suhu tinggi menyebabkan perilaku
agresif?”
A. HIPOTESIS
1. Hipotesis
Umum
Suhu
tinggi menyebabkan perilaku agresif
2. Hipotesis
Eksplisit
Subjek
yang diberikan pengkondisian suhu ruangan kereta tinggi menunjukkan perilaku
yang lebih agresif dibandingkan subjek yang diberikan pengkondisian suhu
ruangan kereta normal/sejuk
3. Ha
Subjek
yang diberikan pengkondisian suhu ruangan kereta tinggi akan menunjukkan
perilaku yang lebih agresif dan tampak sangat jelas dibandingkan subjek yang
tidak diberikan pengkondisian suhu ruangan kereta tinggi
4. Ho
Subjek
yang diberikan pengkondisian suhu ruangan kereta tinggi tidak menunjukkan
perilaku agresif yang jelas bahkan cenderung tidak agresif dibandingkan subjek
yang tidak diberikan pengkondisian suhu ruangan kereta tinggi
B. VARIABEL
1. Variabel
bebas : Ruangan kereta dengan Suhu Tinggi
a. Variasi
: Kehadiran vs
Ketidakhadiran, yaitu mencangkup dua kelompok. Kelompok 1 diberikan perlakuan
(kelompok eksperimen) yaitu dikondisikan dalam ruangan bersuhu tinggi sedangkan
kelompok 2 tidak diberikan pengkondisian (suhu normal).
b. Manipulasi : dengan cara membuat subjek
dalam kondisi emosional yang baik, serta diberikan beban kerja yang sama yang
tidak terlalu berat atau terlalu ringan
2. Variabel
Terikat : Perilaku Agresi
a. Jenis
Pengukuran : dengan melihat
perilaku yang tampak, menunjukkan karakteristik agresi atau tidak
b. Cara
Pengukuran : Pengukuran kuesioner agresivitas menggunakan
method of summated rating dari skala Likert. Skala ini terdiri dari beberapa
butir pernyataan dengan lima nilai sikap, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),
ragu-ragu (R), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).
3. Variabel
Sekunder
a. dikondisikan
dengan jumlah laki-laki dan perempuan yang sama
b. Tingkat
Pendidikan : Tingkat pendidikan sama
c. Status
sosial ekonomi : Dikontrol dengan teknik
randomisasi, yaitu secara acak memasukkan subjek ke dalam KE dan KK).
d. Usia
subjek dikondisikan dengan umur yang sama
e. Jabatan sama
f. Jenis
Pekerjaan : diberikan jenis
tugas pekerjaan yang sama
g. Jarak
tempuh perjalanan sama
h. Semua
subjek dalam kelompok 1 maupun 2 dikondisikan duduk dengan jenis kursi yang
sama
i.
Berada dalam satu kereta yang sama,
namun berbeda gerbong
j.
Kegiatan relaksasi lain : semua subjek
tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan relaksasi lain
k. Mengenakan
pakaian berbahan sama dengan model yang sama
4. Tipe
dan desain Penelitian
a. Tipe
Penelitian : Controlled
Experiment
b. Desain
Penelitian : randomized blocked
two-group design, posttest only.
5. Perencanaan
Penelitian
a. Subjek : karyawan dan
karyawati pada satu perusahaan dengan jabatan yang sama yaitu back office. Usia
27 tahun. Terdiri dari 25 karyawan dan 25 karyawati disetiap kelompok.
b. Peralatan : method of summated rating dari skala
Likert, pakaian berbahan dan model yang sama, tugas pekerjaan yang sama
c. Prosedur :
·
100 karyawan dan karyawati diperoleh
dari hasil pengundian dengan jumlah 25 karyawan dan 25 karyawati dalam kelompok
kontrol dan 25 karyawan dan 25 karyawati
dalam kelompok eksperimen
·
Subjek dalam masing-masing kelompok
dikondisikan pada keadaan emosional dan beban dalam tugas pekerjaan yang sama dalam
kondisi ruangan yang sama (suhu ruangan 22ºC) dalam jangka waktu yang sama
·
Kemudian pada KK ditempatkan pada
ruangan kereta dengan suhu ruangan tinggi yakni 28ºC
·
Sedangkan pada kelompok KE ditempatkan
pada gerbong kereta dengan suhu ruangan normal/sejuk (suhu 22ºC)
·
Jarak tempuh kereta yang dinaiki ialah
70km dengan kecepatan kereta 60km/jam
·
Setelah menempuh perjalanan yang
ditentukan, pada stasiun tujuan subjek diperhadapkan pada penumpang yang hendak
masuk pada setiap gerbong secara terburu-buru dan perilaku yang sama
·
Subjek pada masing-masing kelompok
diminta untuk mengisi kuisioner
Referensi :